Kejadian ini terjadi dalam perjalanan saya pulang ke rumah. Ya mumpung ada libur akhir pekan + cuti bersama di hari natal saya memilih untuk menikmatinya di rumah. Di tengah perjalanan di sekitar Jalan Sumatera (Sumatera apa Sulawesi yaaa . .lupa gak bisa bedain . .-__-a), hp saya berbunyi. Tanpa menghentikan M 2225 GF (motor saya) saya mengambil hp dari kantong untuk melihat siapa yang sms. Ada dua sms masuk, satunya sms konfirmasi pengisian saldo pulsa dan satunya lagi sms dari teman. Memang saya lagi menunggu sms konfirmasi itu. Melihat ada sms lain dari teman saya pun menepi. Saya ingat berita di TV kalau menggunakan hp saat berkendara itu tidak boleh( Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009).
Setelah membalas saya langsung melanjutkan perjalanan. Tak beberapa lama saya melihat seorang berseragam dengan rompi khasnya berwarna hijau kekuningan bertuliskan POLISI. Orang itu menyetir dengan satu tangan, sedang tangan satunya lagi sibuk memainkan hp Qwerty. Kalo saya perhatikan orang itu lagi sms-an. Kemudian dia mendekatkan hp-nya ke telinga mau menelepon. Tapi baru sadar kalo sedang memakai helm dan tidak jadi menelepon. Dia lalu melanjutkan kegiatan ber-smsnya.
"Wah2 ... aparat kok main hp sambil bersepeda motor". Begitu pikir saya. Iseng-iseng saya pun mencoba menegurnya. Saya ingin tahu reaksi petugas pengayom masyarakat kita itu. Berikut percakapan singkat saya dengan polisi itu.